Senin, 19 Mei 2014

BAB VI tentang SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA)

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

FRENGKY SITOMPUL                       7113142016
JUNIARTI MANALU                          7113142028
MARTINA PURBA                              7113142033
MASTIKA SINAGA                             7113142034
RANIDA SINAGA                                7113142045
                 

 
JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014




KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnyaa sehingga tugas penulisan makalah mini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen  ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
       Penulisan makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen  ini tak lain dan tak bukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah yang bersangkutan, selain untuk mempertegas bahwa di era ini pembelajaran dipusatkan pada mahasiswa (student central learning).
         Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada pihak-pihak yang memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis sehingga makalah mini ini dapat terselesaikan.
        Penulis menyadari banyak kesalahan yang terjadi disana sini sehingga penulis berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya untuk perbaikan dimasa-masa yang akan datang.

Medan,     April  2014


Penulis









 DAFTAR ISI
                                                                                                                                 Hal
Kata Pengantar...................................................................                      i
Daftar Isi.............................................................................                      ii

BAB I
PENDAHULUAN..............................................................                      1

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................                     2
A. Organisasi Data.............................................................                      2
B. Struktur Basis Data.......................................................                       4
C. Contoh Basis Data Relasional.......................................                       5
D. Membuat Basis Data.....................................................                      7
E. Menggunakan Basis Data..............................................                     11
F. Personel Basis Data.......................................................                    14
G.Menempatkan SM Basis Data Dalam Perspektif...........                     16

BAB III
KESIMPULAN ..................................................................                 18

DAFTAR PUSTAKA.........................................................                  19






BAB I
PENDAHULUAN
Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah bersar yang digunakan dari perusahaan dalam transaksi-transaksinya  sehari-hari. Data harus diorganisasikan sehingga  pada manajer dapat menemukan  data tertentu dengan mudah dan cepat untuk pengambilan keputusan. Perusahaan  memecah keseluruhan koleksi data menjadi sekumpulan table-tabel data yang saling berhubungan. Kumpulan-kumpulan kecil data yang saling terhubung ini akan mengurangi pengulangan data. Pada akhirya, konsisten dan akurasi data akan meningkat.
            Struktur data perusahaan selama beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perubahan. Dewasa ini, sebagian besar perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti suatu struktur relasional. Dua alasan penting di balik penggunaan struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah memberanikan banyak manajer untuk menjadi pengguna langsung dari sumber daya basis data.
            Suatu basis data harus dirancang  dengan sangat cermat. Para profesional sistem informasi dan pengguna jenis bekerja bersama untuk membuat spesifikasi basis data. Pendekatan-pendekatan seperti permodelan yang berorientasi. Pada proses dan pemodelan  perusahaan memungkinan perencanaan basis data menghadapi masalah-masalah yang ada sekaligus meraih peluang melalui sinergi yang terjadi di antara area-area bisnis. Teknik-teknik seperti diagram hubungan entitas dan diagram kelas dan memperjelas komunikasi yang terjadi di antara spesialis informasi dan pengguna sehingga rancangan basis data  akan dapat memenuhi kebutuhan perusahaa.
Meningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya yang mendukung pengambilan keputusan telah mengharuskan para manajer mempelajari lebih jauh perancangan dan penggunaan basis data. Formulir dan laporan  adalah metode-metode standar untuk akses, namun query telah semakin penting, artinya, jika semua hal dianggap sama, manajer yang dapat menggunakan sumber daya basis data  secara langsung dengan cara yang paling baik dan memberikan keputusan yang terbaik bagi perusahaan.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    ORGANISASI DATA
Perusahaan menyimpan data dalam jumlah besar di sistem informasi berbasis komputernya hanya karena perusahaan tersebut melakukan begitu banyak transaksi bisnis. Terdapat begitu banyak data sehingga data tersebut tidak akan berguna dalam  pengambilan keputusan bisnis tanpa adanya satu cara pengorganisasian yang efektif dan efisien. Agar dapat menggunakan data dan terhindar dari kekacauan, konsep “data” telah dipecahkan dan dikurangi menjadi konsep-konsep yang lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebih kecil akan menyediakan balok-balok yang lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebh kecil akan menyediakan balok-balok pembangunan yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat diakses.
  1. Hierarki Data
Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field data yang berlangsung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk membentuk  file. Field data adalah unit daya yang terkecil. Mencerminkan jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode untuk mata kuliah yang sedang anda ambil. Record adalah sutau koleksi field-field data di dalam suatu berhubungan. Pengguna secara logis akan berpikir bahwa field-field data di dalam suatu record akan terhubung. Seperti kode mata kuliah yang akan memiliki hubungan dengan nama mata kuliah. File  adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti satu File dari seluruh record yang berisi field kode-kode mata kuliah dan namanya.
Basis data adalah sekumpulan File. Defenisi umum dari basis data adalah bahwa basis data merupakan kumpulan dari seluruh dat berbasis komputer sebuah perusahaan defenisi basis data yang lebih sempit adalah bahwa basis data merupakan kumpulan data yang berada di bawah kendali peranti lunak sistem manajemen basis data. Menurut defenisi yang lebih sempit, data perusahaan yang dikendalikan dari diadministrasikan oleh sistem manajemen basis data akan dianggap sebagai basis data. File-file komputer yang terdapat di dalam komputer pribadi seorang manajemen akan dianggap berada di luar basis data.
  1. Spreadsheet Sebagai Basis Data Sederhana
Table yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam suatu spreadsheet. Karena banyak pengguna telah mengenal spreadsheet, ia dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep-konsep basis data. Kolom-kolom dalam spreadsheet mencerminkan field-field data, sedangkan judul kolom berisi nama-nama field data. Baris-baris dalam tabel berisi nilai-nilai field.
Struktur Basis Data Relasional (relation database structure), secara konsep serupa dengan sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan, sebagian besar istilah yang dipergunakan oleh sepesialis informasi yang bekerja dengan sistem manajemen basis data akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan untukm menjelaskan tabel-tabel dengan beberapa istilah dan konsep tambahan yang dibutuhkan
  1. Flat Files
            Pertama, kita perlu mendefiniskan satu jenis tabel tertentu yaitu flat file, file dta (flat file) adalah suatu tabel yang tidak memiliki kolom-kolom yang berulang. Kolom-kolom yang berulang melanggar persyaratan bagi flat file. Alasan dari sebuah tabel yang harus menjadi flat file adalah karena komputer membaca flat field data dari suatu record secara berutan. Ketika urut-urutan ini bukan merupakan suatu urutan yang konstan, komputer tidak akan dapat membaca record dengan benar.
Alasan kedua untuk flat file adalah bahwa ia memungkinkan struktur basis data relasional untuk dinormalisasi. Normalisasi (normalization) adalah suatu proses formal untuk menghapus flat filed  data yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan. Normalisasi berada di luar fokus buku ini dan merupakan fokus utama dari mata kuliah sistem manajemen basis data.
  1. Field-Field  Kunci
Kunci (key) di dalam suatu tabel adalah satu field (satu kombinasi fied) yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-masing record di dalam tabel. Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi secara unik. Satu field  dalam banyak kasus dapat menjadi kunci bagi suatu tabel. Hanya mampu membedakan antara dua atau tiga baris saja tidaklah cukup, nilai kuni harus unik untuk keseluruhan tabel.
Beberapa tabel mungkin memiliki dua field yang merupakan kandidat untuk menjadi kunci. Kandidat Kunci (key candidate)  adalah sebuah field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing baris tabel namun tidak dipilih untuk menjadi kunci.
B.     STRUKTUR BASIS DATA
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data. Kita akan membahas tiga struktur standar, tetapi terdapat perhatian untuk mengembangkan struktur-struktur baru yang akan memproses data dalam jumlah yang sangat besar dengan lebih efisien.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai - nilai default, dan seluruh uraian field lainnya. Inilah sebabnya mengapa basis data yang dikendalikan oleh suatu sistem manajemen basis data disebut sekumpulan data terhubung yang dapat menjelaskan dirinya sendiri (self-describing set of related data).

1.      Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelornpok data, subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi; Struktur hierarkis untuk basis data pada awalnya populer karena ia bekerja dengan baik pada sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seperti pengendalian persediaan, entri pesanan, piutang, dan utang dagang. Tugas-tugas akuntansi seperti di atas adalah beberapa di antara operasi-operasi bisnis pertama yang dikomputerisasikan.
Alasan lain di balik kepopulerannya adalah karena struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya kornputer secara efisien, khususnya ketika sebagian besar record di dalam basis data akan digunakan di dalam suatu aplikasi.



2.      Struktur Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record-record tertentu. la memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada sernua record lainnya di dalam basis data.
Struktur jaringan memecahkan perrnasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke "cabang" yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis data.
3.      Struktur Basis Data Relasional
Organisasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan sistem manajemen basis data yang dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih membutuhkan cara untuk mengatasi masalah-masalah manajerial dalam penggunaan basis data yakni, mereka mernbutuhkan cara untuk dapat fokus pada subkelompok ke data dan hubungan dari sepotong data ke data yang lain tanpa harus melakukan navigasi melalui record data perantara dalam jumlah besar
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik (physical relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis data relasiohal adalah implisit. Relasi implisit (implicit relationship) dapat secara tidak langsung berasal dari data. Ketika terdapat satu field (kolom) data yang sama dalam dua tabel, maka record (baris) dari kedua tabel tersebut akan dapat digabungkan ketika nilai-nilai field datanya sama.
C.    CONTOH BASIS DATA RELASIONAL
            Suatu basis data bernama jadwal telah dibuat dari table–tabel yang telah kita pergunakan sebelumnya di bab ini dan beberapa table lainnya. Contoh-contoh field data, table, dan relasi di antara table akan memeberikan latar belakang untuk konsep-konsep basis data yang akan disajikan. Basis data akan memecah informasi kedalam beberapa table karena jika informasi disimpan hanya pada satu tabel, maka akan terdapat banyak nilai field data yang terduplikasi, sehingga menyebabkan data menjadi berulang. Basis data akan mengurangi pengulangan data dalam tabel-tabel.
Basis data akan meningkatkan konsistensi data dan akurasi data. Ini merupakan masalah yang sangat penting. Manajer mengambil keputusan yang sangat penting bagi operasi perusahaan, dan oleh sebab itu, mereka membutuhkan data yang akurat dan konsistensi dengan data lain di dalam basis data. Mengurangi jumlah pengulangan data adalah hal yang baik, tetapi konsistensi dan akurasi merupakan suatu hal yang vital.
1.      Basis Data Jadwal
Contoh yang dipergunakan di sini diimplementasikan pada piranti lunak sistem menejemen basis data Microsoft Access, namun implementasi ini akan serupa pada setiap produk basis data relasional lainnya. IBM, Oracle, Microsoft, dan banyak perusahaan lain menyediakan peranti lunak sistem menejemen basis data relasional. Implementasi dapat sedikit berbeda, tetapi semua mempergunakan struktur yang sama.
2.      Konsep Basis Data
            Ketika pengguna memikirkan record dalam suatu basis data, mereka secara intutif akan merasa bahwa urutan-urutan record yang di tampilkan dalam sebuah laporan merupakan cerminan dari urutan penyimpanan record tersebut didalam disk computer. Sebuah record yang bagi pengguna ditampilkan sebelum atau sesudah record lainnya pada kenyataanya mungkin disimpan dibagian disk yang sepenuhnya terpisah. Suatu system manajemen basis data dapat menampilkan data ini dalam suatu urutan yang logis dan secara intuitif tepat meskipun masing-masing record dari basis data tersebut dapat tersebar di banyak file dan terletak di seluruh penyimpanan komputer.
Table: layar acces untuk table-tabel, field, dan relasinya
Indepensi data adalah kemampuan untuk melakukan perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada program-program aplikasi yang memproses data. Sebagai contoh, program computer untuk memproses pesanan pembelian adalah program yang terpisah dari data pesanan pembalian yang di simpan dalam basis data. Indepensi data tercapai dengan menempatkan spesipikasi data di dalam table-tabel dan kamus yang secara fisik terpisah dari program.
D.    MEMBUAT BASIS DATA
Konsep proses pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga langkah utama. Yaitu:
  1. Menentukan Kebutuhan Data
Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langkah penting dalam mencapai suatu system informasi berbasis komputer. Kita dapat mempergunakan dua pendekatan dasar untuk menentukan kebutuhan data; pendekatan yang berorientasi pada proses (process oriented) dan pemodelan perusahaan.
  1. Pendekatan yang Berorientasi pada proses
Ketika perusahaan memilih pendekatan ini untuk menentukan kebutuhan datanya, maka perusahaan tersebut akan menjalankan urutan langkah berikut:
1.      Mendefenisikan masalah
2.      Mengidentifikasikan keputusan yang dibutuhkan
3.      Menjabarkan kebutuhan informasi
4.      Menentukan pemrosesan yang dibutuhkan
5.      Menentukan spesifikasi kebutuhan anda
Pendekatan ini sering disebut sebagai pendekatan problem oriented karena dimulai dengan suatu masalah. Masalah dapat baik, buruk, atau dapat menjadi suatu ancaman bagi perusahaan atau peluang untuk dieksploitasi. Kekuatan dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini dapat mengatasi masalah dengan baik.

  1. Pendekatan Pemodelan Perusahaan
Kekuatan pendekatan pemodelan perusahaan adalah bahwa ia mengambil keuntungan dari sudut pandang dari sumber daya data perusahaan yang luas.semua area diperhitungkan, dan sinergi sumber daya data antara area-area bisnis juga akan ditingkatkan. Kelemahan pendekatan ini adalah kesulitan dalam mengaitkan data dari satu masalah bisnis ke data dari masalah bisnis lainnya. Kelemahan ini dapat diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam basis data. Inilah yang mendasari logika pendekatan ini.
  1. Teknik - Teknik Pemodelan Data
Pemodelan kebutuhan data perusahaan didukung oleh teknik-teknik yang menguraikan data, bagaimana data diagregatkan kedalam tabel dan bagaimana tabel dihubungkan satu sama lain. Hanya dua teknik yang menjadi perhatian yaitu diagram relasi entitas dan diagram kelas.
  1. Diagram Relasi Entitas
Diagram ini digunakan untuk menguraikan hubungan antara kumpulan-kumpulan data konseptual sehingga record-record-nya yang saling terhubung akan dapat digabungkan bersama. Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data untuk suatu system informasi, mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling berubungan daripada  field-field data individu. Kumpulan konseptual  field-field data yang saling berhubungan ini disebut entitas (entities).
 ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaiknya secara konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Hubungan antar entitas tidak ditentukan oleh field-field data yang sama dalam masing-masing entitas, karena selama tahap awal pengembangan sistem ini ketika ERD pertama kali dikonseptualisasikan, field-field data yang sebenarnya tidaklah diketahui. Akan tetapi, pengguna dan para professional system informasi dapat mengkonseptualisasikan bagaimana record-record didalam entitas dapat berhubungan dengan  record record di entitas-entitas yang lain.

PERUSAHAAN
 
                                                                                                                                                           






PRODUK
 

KARYAWAN
 

 


Relasi menghubungkan entitas-entitas sama halnya dengan garis-garis yang menghubungkan tabel-tabel yang melalui field-field yang sama diantara tabel. Relasi ERD akan menunjukkan jika satu record dalam satu entitas akan berhubungan dengan satu atau lebih record di entitas yang lain. Dengan cara yang sama Anda dapat melihat dari figur 6.7 bahwa satu record dalam tabel MATA KULIAH dapat berhubungan dengan banyak record (yang dinyatakan oleh simbol tak terhingga) dalam PROYEK.



 






Pada praktinya, diagram relasi entitas dikembangkan pada bagian awal proses, sebelum field-field data tertentu diidentifikasi. Belakangan, dibuat tabel-tabel field data yang mengarah pada pembuatan suatu basis data. ERD adalah satu sarana komunikasi dan dokumentasi yang bermanfaat di antara professional sistem informasi dan para pengguna. Ketika pemikiran-pemikiran dapat terdokumentasi dan terkomunikasikan dengan jelas, spesialis sistem informasi akan memiliki kelengkapan yang lebih baik dalam mengembangkan suatu struktur sistem manajemen basis data guna mendukung pengambilan keputusan.

  1. Diagram Kelas          
clsKARYAWAN
Nama belakang
Nama depan
Gaji
Mulai kerja
Menambahkan karyawan
Menghapus karyawan
Memperbaharui karyawan
Diagram kelas terdiri dari atas kelas-kelas yang memiliki nama, field-field di dalam kelas, dan tindakan – tindakan ( kadang disebut dengan metode ) yang dilakukan atas kelas.
clsPERUSAHAAN
Nama perusahaan
alamat
Menambah perusahaan
Menghapus perusahaan
Memperbaharui perusahaan

clsPRODUK
kode
uraian
harga pokok
harga jual
Menambah produk
Menghapus produk
Memperbahurui produk
Menjual produk
clsPROJECT
Nama
Tanggal berakhir
Menambah proyek
Menghapus proyek
Memperbaharui proyek







Pada gambar ilustrasi diatas, perhatikan bahwa diagram dimulai dengan nama kelas di bagian atas kotak. “cls PERUSAHAAN” adalah nama entitas perusahaan, ( dalam diagram kelas, adalah suatu kebiasaan, meskipun bukan suatu keharusan, memberikan awalan huruf “cls”di depan nama kelas). Lihat lah relasi antar kelas clsPERUSAHAAN dengan clsPRODUK, perhatikan bahwa relasi ini diberi nama menjual. Anda akan membaca relasi sebagai “satu kejadian dimana clsPERUSAHAAN menjual satu atau lebih kejadian dalam clsPRODUK”. Diagram kelas terlihat serupa dengan relasi entitas, namun diikutsertakannya tindakan yang dioperasikan pada data ( seperti menambah produk ) dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam pada bagaimana datadan aplikasi bekerja bersama.
E.     MENGGUNAKAN BASIS DATA
Kita biasanya berinteraksi dengan sebuah basis data dari sebuah komputer pribadi meskipun data tersebut berada ditempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan, dan query adalah metode umu yang digunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu sistem manajemen basis data.
  1. Laporan dan Formulir
Kebanyakan laporan dan formulir yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dibuat tanpa bantuan profesionalsistem informasi. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah formatnya. Formulir secara tipikal menampilkan satu record saja dala satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan agregasi data dari banyal tabel basis data. formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi record-record basis data.
a.      Navigasi
Pengguna dapat melakukan navigasi dari satu record ke record berikutnya dengan menggunakan baris navigasi yang berada di bagian bawah formulir.formulir memungkinkan dilakukannya pembuatan record baru maupun modifikasi record-record yang sudah ada.


b.      Akurasi
Formulir akan menjalankan defenisi field data yang telah ditentukan ketika basis data dibuat. Defenisitersebut dapat menentukan nilai valid tertentu, rentang data untuk nilai-nilai numerik, dan aturan lain yang mendukung akurasi. Formulir memberikan satu kesempatan untuk menyesuaikan nilai – nilai data pada aplikasi area bisnis tertentu, bukannya satu aturan nilai umum yang berlaku bagi keseluruhan pengguna basis data.
c.       Konsistensi
Konsistensi adalag satu hal yang sangat penting ketika nilai-nilai field dalam satu tabel dipergunakan untuk menggabungkan recordnya ke tabel yang lain. Jika seorang salah memasukan nilai field, maka artinya record tersebut tidak akan bisa digabungkan dengan tabel-tabel lainnya.
d.      Penyaringan
Basis data dapat memiliki jumlah data yang luar biasa banyaknya, pengguna mungkin ingin menyaring record yang ingin dilihat dengan formulir ini. Setiap field dalam formulir dapat digunakan sebagai saringan. Penyaringan dapat membantu kelebihan informasi. Ia juga dapat membatasi akses seorang pengguna terhadap data didalam basis data jika ada beberapa record tertentu yang ingin dirahasiakan.
e.       Subformulir
Entri-entri ke dalam sub formulir secara otomatis akan di hubungkan dengan record formulir. Subformulir membantu menjaga keakuratan dan konsistensi yang dibutuhkan data.
Laporan ( reports ) adalah teragregasi dari basis data yang di format dengan cara yang akanmembantu pengambilan keputusan. Para pengguna tidak mengetahui bahwa laporan yang dibuat dengan aturan standart dapat mengecualikan record-record tertentu, maka mereka dapat mengambil keputusan yang kurang terinformasi dengan baik.


  1. Query
Query adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang dipilih, system manajemen basis data biasanya memberikan antarmuka yang mudah untuk digunakan bagi para pengguna.
Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu kumpulan criteria tertentu. Sebagai contoh , seandainya anda hanya ingin melihat kode mata kuliah  “ MIS105” menunjukkan bagaimana query seperti itu akan ditampilkan.
Konsep query-by-example adalah suatu hal yang signifikan karena pentingnya arti seorang manajer dapat melakukan akses langsung atas nilai-nilai basis data. Formulir dan laporan dapat menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh manajemen. Manajer dapat memanfaatkan QBE untuk dapat dengan cepat menemukan data tertentu untuk memecahkan masalah.
  1. Bahasa Query Terstruktur 
Bahasa query terstruktur atau structure query language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh sistem manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis datanya.
SQL telah menjadi topic yang penting karena ada dua alasan. Pertama, seiring dengan lebih banyak basis data yang dapat diakses melalui web, manajer dan para professional lainnya perlu untuk mengetahui bahwa SQL adalah metode pilihan untuk berinteraksi dengan basis data-basis data berbasis web. Kedua, para manajer perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang sullit bagi sebagian besar kebutuhan data mereka.
  1. Pemrosesan Basis Data Lanjutan
Pemrosesan analitis on-line atau on-line analytical (OLAP) telah menjadi hal yang semakin umum dalam peranti lunak sistem manajemen basis data. Vendor-vendor memasukkan fitur ini untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistik cross-tabulation.
Sebagai contoh, salah satu field dalam tabel PROYEK berisi angka nilai yang diberikan untuk proyek. Jika anda ingin mengetahui jumlah dari seluruh nilai untuk proyek-proyek dalam setiap mata kuliah di setiap jurusan, maka OLAP akan berguna.

Code
Description
Title

MIS105
Information systems literacy
Home Page Development

MIS105
Information Systems Literacy
Working With Windows
*




SELECT MATA KULIAH . Kode, MATA KULIAH. Uraian, PROYEK. Judul
FROM MATA KULIAH , PROYEK
WHERE MATA KULIAH, Kode = PROYEK. Kode
AND MATA KULIAH.Kode=”MIS105”
                AND MATA KULIAH . Kode = “MIS105”
Data mining , data marts , dan data warehousing mengacu pada kelompok konsep yang melihat data perusahaan sebagai sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa, dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pada metodologi-metoodologi yang menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna untuk mengagregasikan data-data tertentu untuk kebutuhan pengambilan keputusan mereka.
Knowledge discovery ( penemuan pengetahuan ) adalah  konsep menarik lainnya. Knowledge discovery mencoba menganalisis penggunnaan data dan kesamaan data diantara tabel-tabel yang berbeda .
F.     PERSONEL BASIS DATA
Terdapat beberapa personel penting yang berkaitan dengan basis data. Administrator basis data memiliki tanggung jawab teknis maupun manajerial atas sumber daya basis data . programer basis data diminta untuk membuat kode komputer pemrosesan data yang efisien. Programmer akhir basis data adalah personel basis data penting lainnya. Melalui keputusan yang mereka buat dan jumlah data yang diambil, pengguna akhir memberikan dampak yang sangat besar pada desain, penggunaan, dan efisiensi basis data.
1.      Administrator basis data
Administrator basis data mengawasi seluruh aktivitas basis data. Mereka harus memiliki keahlian manajerial maupun keahlian teknis yang tinggi. Sebuah perusahaan pada umumnya memiliki beberapa administrator basis data, yang dikelola oleh seorang manajer administrasi basis data.
Tugas-tugas Administrator Basis Data  yaitu :
·         Perencanaan basis data mencakup mencakup bekerja dengan manajer-manajer area bisnis dalam mendefinisikan kebutuhan data perusahaan.
·         Implementasi basis data terdiri atas pembuatan basis data untuk mengikuti spesifikkasi dari sistem manajemen basis data yang dipilih , maupun menyiapkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur bagi pengguna basis data.
·         Operasi basis data meliputi penawaran program-program pendidikan bagi para pengguna basis data dan memberikan bantuan jika dibutuhkan.
·         Keamanan basis data meliputi pengawasan aktivis basis data dengan menggunakan angka statistic yang diberikan oleh sistem manajemen basis data.

2.      Programer Basis Data

Programer basis data menunjukkan spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi. Mereka sering kali memiliki lebih banyak pengalaman dan pelatihan daripada programer-programer lain yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu alasannya adalah bahwa basis data merupakan pusat penyimpanan fakta bagi perusahaan.

Programer basis data seringkali menuliskan kode untuk memecah dan/atau mengagregasikan data bagi basis data. Seorang pengguna kemudian dapat men-download data yang dikumpulkan secara efisien ini dari sumber daya komputer perusahaan ke computer pribadinya. Salah satu keuntungannya adalah basis data perusahaan hanya diakses satu kali saja, dan pemrosesan basis data lebih lanjut akan terjadi hanya pada sumber daya komputasi pengguna , sehingga memberikan tingkat efisiensi yang lebih tinggi bagi penggunaan basis data.


3.      Pengguna Akhir

Pengguna akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang berinteraksi dengan basis data. Mereka membuat laporan dan formulir, memberikan query kepada basis data , dan menggunakan jawaban dari pertanyaan basis data mereka untuk pengambilan keputusan yang akan memengaruhi perusahaan dan unsure pokok lingkungan.
Peranti lunak sistem manajemen basis data telah mengalami evolusi dengan mendorong interaksi oleh para pegambil keputusan. Pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana cara membuat kode dari bahasa query terstruktur.

G.    MENEMPATKAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA DALAM PERSPEKTIF

Sistem manajemmen basis data  memungkinkan kita membuat sebuah basis data , memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemrograman computer yang berbiaya mahal. Kemudahan penggunaanya memungkinkan para manajer dan staf professional mengakses isi basis data dengan pelatihan yang sederhana. Setiap sisi teknologi informasi memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing; sistem manajemen basis data juga demikian.

1.      Keuntungan DBMS
DBMS memungkinkan perusahaan maupun pengguna perorangan untuk :
·         Mengurangi pengulangan data . Jumlah data akan dkurangi , dibandingkan dengan ketika file-file komputer di simpan secara terpisah untuk setiap aplikasi komputer.
·         Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri daripada di setiap program aplikasi.
·         Mengambil data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan bahasa query terstruktur memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit dibandingkan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan menggunakan bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau java.
·         Keamanan yang lebih baik. Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti kata sandi, direktori pengguna, dan enkripsi. Data yang dikelola oleh DBMS lebih aman daripada kebanyakan data lainnya di dalam perusahaan.

2.      Kerugian DBMS
Keputusan untuk menggunakan DBMS akan membuat perusahaan atau pengguna memberikan komitmennya untuk :
·         Membeli peranti lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe mahal harganya. DBMS berbasis komputer mikro, meskipun harganya hanya beberapa ratus dollar, dapat menjadi pengeluaran yang sangat besar bagi sebuah organisasi kecil.
·         Mendapatkan konfigurasi peranti keras yang besar. Kemudahan dengan mana DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna memanfaatkan basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang didorong oleh kemudahan penggunaan dapat menyebabkan pada menikatnya jumlah sumber daya komputer.
·         Memperkerjakan dan memelihara staf DBA. DBMS menuntut pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan khusus ini paling baik diberikan oleh administrator basis data.










BAB III
KESIMPULAN
Field data adalah unit daya yang terkecil. Mencerminkan jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode untuk mata kuliah yang sedang anda ambil. Record adalah sutau koleksi field-field data di dalam suatu berhubungan. Pengguna secara logis akan berpikir bahwa field-field data di dalam suatu record akan terhubung.
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data. Kita akan membahas tiga struktur standar, tetapi terdapat perhatian untuk mengembangkan struktur-struktur baru yang akan memproses data dalam jumlah yang sangat besar dengan lebih efisien.
Kunci (key) di dalam suatu tabel adalah satu field (satu kombinasi fied) yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-masing record di dalam tabel. Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi secara unik.
Struktur Basis Data Relasional (relation database structure), secara konsep serupa dengan sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan, sebagian besar istilah yang dipergunakan oleh sepesialis informasi yang bekerja dengan sistem manajemen basis data akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan untukm menjelaskan tabel-tabel dengan beberapa istilah dan konsep tambahan yang dibutuhkan.





DAFTAR PUSTAKA
Mcloed, Raymod.schell, George.2007.Management Information System.Salemba empat: Jakarta

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar