SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(IMPLIKASI ETIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
FRENGKY SITOMPUL 7113142016
JUNIARTI MANALU 7113142028
MARTINA PURBA 7113142033
MASTIKA SINAGA 7113142034
RANIDA SINAGA 7113142045
JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnyaa sehingga tugas penulisan makalah mini untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulisan
makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
ini tak lain dan tak bukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah yang
bersangkutan, selain untuk mempertegas bahwa di era ini pembelajaran dipusatkan
pada mahasiswa (student central learning).
Ucapan terima kasih tak lupa kami
sampaikan kepada pihak-pihak yang memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis sehingga makalah mini ini
dapat terselesaikan.
Penulis menyadari banyak kesalahan
yang terjadi disana sini sehingga penulis berharap para pembaca dapat
memberikan kritik dan sarannya untuk perbaikan dimasa-masa yang akan datang.
Medan, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar................................................................... i
Daftar Isi............................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN................................................................. 2
A. Organisasi Data............................................................. 2
B. Struktur Basis Data....................................................... 4
C. Contoh Basis Data
Relasional....................................... 5
D. Membuat Basis
Data..................................................... 7
E. Menggunakan Basis
Data.............................................. 11
F. Personel Basis Data....................................................... 14
G.Menempatkan SM Basis Data
Dalam Perspektif........... 16
BAB III
KESIMPULAN..................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .........................................................
19
BAB
I
PENDAHULUAN
Perilaku
kita diarahakan oleh moral, dan hukum. Undang-undang mengenai computer telah
diterapkan di banyak Negara untuk mengatasi kekahawatiran seperti hak
mendapatkan akses data, hak anak privasi, kejahatan computer, dan paten peranti
lunak. Beberapa Negara lebih maju dibandingkan yang lain dalam hal mengeluarkan
undang-undang semacam ini, dan hukum di satu Negara dapat memngaruhi penggunaan
computer di tempat lain di dunia.
Perusahaan
memiliki kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti oleh para
karyawannya. Budaya ini didukung oleh kredo perusahaan program-program etika.
Etika computer amat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan kartakutan
tertentu yang terkait dengan penggunaan computer. Fitur-fitur penggunaan computer
yang mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk mempogramkan computer
untuk melakkukan nyaris apa saj, fakta bahwa computer dapat mengubah kehidupan
sehari-hari. Dari fakta bahwa apa yang dilakukan computer bisa jadi tidak
terlihat oleh orang yang memiliki korban.
Masyarakat
memilki empat hak dasar yang berkenaan dengan penggunaan computer
privasi,akurasi,property, dan akses. Auditor internal perusahaan dapat
berkonstribusi terhdap penggunaan etis
informasi dengan cara melakukan tiga jenis audit. Operasional-finasial, dan
beriringan serta melibatkan diri dalam desasin sistem pengendalian internal.
Keika
perusahaan merencanakan untuk menetapkan kode etiknya sendiri dan mengikuti
praktik-praktif yang etis, banyak bantuan tersesia Asosiasi professional telah
menentukan kode etik, dan beragam mata kuliah mengenai etika tersedia di
berbagai perguruan tinggi, program professional, dan institusi pendidikan
swasta.
Dengan
memainkan peranana ini. CIO menjaga gar perusahaan tersebut memnuhi
kewajibannya untuknya menyusun keterangan keuangan secara akurat dan tepat
waktu. Seperti yang diharapkan oleh undang-udang Sarbanes-Oxley. Kunci terhadap
jasa-jasa informasi yang menyediakan dukungan ini adalah gabungan pengendalian
terhadap semua sistem yang akan memngaruhi kondisi keuangan perusahaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. CAKUPAN
PERSPEKTIF VERSUS CAKUPAN DESKRIPTIF
Cakupan perspektif menentukan bagaimana MIS
sebaiknya dikembangkan dan digunakan di dalam suatu perusahaan. Jelas ini
merupakan pendekatan yang lebih baik untuk menampilkan materi kepada mahasiswa
perguruan tinggi yang memasuki dunia bisnis dibandingkan dengan memberikan
cakupan deskriptif yang menjelaskan bagaimana hal-hal yang sedang dilaksanakan.
Sehubungan dengan berbagai kejadian akhir-akhir ini
yang melibatkan perusahaan dan para eksekutif yang tidak memenuhi tanggung
jawab etis mereka, pendekatan etis secara perspektif mungkin terlihat naif dan
berandai-andai. Disadari bahwa beberapa orang akan menyalahgunakan sistem
informasi. Namun, penggambaran bagaimana komputer seharusnya diterapkan secara
etis akan tetap dilanjutkan. Tujuannya adalah untuk menyadarkan bahwa pelaku
bisnis pada umumnya dan spesialis informasi pada khususnya memiliki tanggung
jawab tertentu dalam bertugas di dalam batasan etis, moral dan hukum.
B. MORAL,
ETIKA DAN HUKUM
Sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab
sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar, berlaku etis, dan
mematuhi hukum.
Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku
yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan
seperangkat aturan. Meskipun masyarakat di sekeliling dunia tidak semuanya
mengikuti seperangkat moral yang sama, terdapat kesamaan diantara semuanya.
“Melakukan apa yang secara moral benar,” adalah landasan dasar perilaku kita.
Etika
Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau
teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat.
Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas mereka atas perilaku
mereka. Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, negara, atau profesi.
Tidak seperti moral, etika bisa jadi amat bervariasi dari suatu komunitas
dengan yang lain.
Hukum
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang
ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek
atau warga negaranya. Undang-Undang Komputer di Amerika Serikat Undang-undang
ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang berkaitan dengan akses data,
khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah.
Pada tahun 1965 kasus kejahatan komputer pertama menjadi
berita ketika seseorang programer untuk sebuah bank mengubah suatu program
komputer sehingga program tersebut tidak akan menandai rekeningnya ketiak
terlalu banyak uang ditarik, ia dapat terus menulis cek meskipun tidak ada uang
di dalam rekaningnya, tipuan ini bekerja hingga komputer tersebut rusak, dan
pemrosesan manual mengungkapkan rekening dengan saldo yang sudah negatif dan tidak ditandai
tersebut. Programer tersebut dituntut atas kejahatan komputer, karena pada saat
itu tidak ada hukum mengenai kejahatan tersebut, sebaliknya, ia dituntut atas
tuduhan membuat entri palsu pada catatan bank.
C. MELETAKKAN
MORAL, ETIKA, DAN HUKUM PADA TEMPATNYA
Penggunaan komputer di
dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi,
dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk
diinterprestasikan karna bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefenisi
demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota
masyarakat. Wilayah etika komputer yang kompleks inilah yang saat ini sangat
banyak diperhatikan. Sisa bab ini akan berfokus pada penggunaan tekhnologi
informasi secara etis.
D. KEBUTUHAN
AKAN BUDAYA ETIKA
Opini yang dipegang
secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis mereflesikan kepribadiaan dari
pemimpinnya. Sebagai contoh. Pengaruh james cash penney pada JC Penney Colonel
John Patterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas Ji Watson, Sr. Di
IBM menentukan keperibadian dari
peruahaan-perusahaan tersebut, di masa kini, CEO perusahaan seperti FedEx,
Southwest Airlines, Microsoft memiliki pengaruh yang amat penting pada
organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut
seperti CEO-nya.
Keterkaitannya antara
CEO dengan perusahaanya merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan
dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis
dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas
harus memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan budaya etika.
BAGAIMANA
BUDAYA ETIKA DITERAPKAN
Tugas dari manajemen
tingkat atas adalah untuk menyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh
organisasi, dan turun ke jajaran bahwa sehingga menyentuh setiap karyawan. Pada
eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam bentuk
kredo perusahaan, program etika, dan kode perusahaan yang telah disesuaikan.
![]() |
||
|
Figur
10. 1
Manajemen
tingkat atas menrapkan budaya etika dengan cara dari atas ke bawah
E. ALASAN
DI BALIK ETIKA KOMPUTER
James H. Moor
mendefenisikan etika komputer sebagai analisis sifat dan dampak sosial
tekhnologi komputer serta perumusan dan justifikasi dari kebijakan-kebijakan
yang terkait untuk penggunaan teknologi tersebut secara etis.
Dengan demikian, etika
komputer terdiri atas dua aktivitas utama. Orang di perusahaan yang merupakan
pilihan yang logis untuk menerpkan program etika ini adalah CIO. Seorang CIO
harus (1) menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat (2)
merumuskan kebijakan yang mengaja agar
teknologi tersbut digunakan di seluruh perusahaan secara etis.
Satu hal amatlah penting:CIO tidak menanggung jawab manajerial untuk penggunaan komputer secara etis
sendirian. Eksekutif-eksekuitf lain juga harus memberikan kontribusi.
Keterlibatan di seluruh perusahaan ini merupakan kebutuhan absolut dalam era
komputasi penggunaana akhir masa kini, di mana para manajer di semua wilayah
bertanggung jawab untuk menggunakan komputer di wilayah mereka secara etis.
Selain para manajer, seluruh karyawan bertanggung jawab untuk tindakan mereka
yang berkaitan dengan komputer.
ALASAN
PENTINGNYA ETIKA KOMPUTER
James Moor
mengidentifikasi tiga alasan utama di balik minat masyarakat yang tinggi akan
etika komputer. Kelenturan secara logis, faktor transformasi, dan faktor
ketidaktampakan. Contoh yang baik adalah e-mail.E-mail tidak menggantikan surat
biasa atau sambungan telepon; melainkan menyediakan cara berkomunikasi yang
benar-benar baru. Transfomasi yang sama juga dapat dilihat pada cara manajer
melakasanakan pertemuan. Jika dulu para manajer harus berkumpul secara fisik di
lokasi yang sama, kini mereka dapat mengadakan pertemuan dalam bentuk
konferensi video.
·
Nilai
pemrograman yang tidak tampak adalah perintah runtin yang dikodekan programer
ke dalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna. Selama
proses penulisan program, programer tersebut harus melakukan serangkaian
penilaian mengenai bagaimana program tersebut harus mencapai tugasnya. Hal ini
bukan merupakan tindakan jahat yang dilakukan programer, tapi lebih pada
kurangnya pemahaman.
·
Perhitungan
rumit yang tidak tampak berbentuk program yang sangat untuk sehingga pengguna
tidak dapat memahaminya. Seorang manajer dapat menggunakan program semacam ini
tanpa mengetahui bagaimana komputer melakukan semua perhitungan tersebut.
·
Penyalahgunaan
yang tak tampak mencakup tindakan yang disengaja yang melintasi batasan hukum
maupun etis. Semua tindakan kejahatan komputer berada pada kategori ini,
misalnya tindakan tak etis seperti pelanggaran hak inidvidu akan privasi dan
memata-matai orang lain.
itulah sebabnya masyarakat
amat peduli akan pengguanaan komputer-bagaimana alat ini dapat diprogram untuk
melakukan hampir semua hal, bagaiaman
alat ini mengubah cara kita malakukan banyak hal, dan fakta bahwa apa yang
dilakukan komputer bersifat tidak terlihat. Masyarakat mengharapkan dunia usaha
agar berpanduan pada etika komputer agar berbagai kekhawatiran ini tidak
terjadi.
Hak
Sosial dan Komputer
Masyarakat tidak hanya
mengharapkan pemerintah dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis,
namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer. Klasifikasi
hak-hak manusia dalam wilayah komputer yang paling banyak dipublikasikan adalah
PAPA rancangan Richard O. Mason. Mason menciptakan akronim PAPA untuk
merepresentasikan empat hak dasar masyarakat sehubungan dengan informasi :
privasi, akurasi, kepemilikan, dan aksesibilitas.
Hak Privasi
Hakim mahkamah
Agung Amerika Serikat, Louis Brandeis dikenal karena merpekenalkan hak agar
dibiarkan sendiri. mason merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal, yang
pertama adalah meningkatnya kemampuan computer untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata. Yang
kedua adalah meninkatnya nilai informasi dalam proses pengambilan keputusan.
Pemerintah federal menjawab sebagian dari masalah ini dalam undang-undang
privasi tahun 1974. Namun, undang –undang ini hanya mencakup pelanggaran yang
dilakukan oleh pemerintah.
Menurut mason,
para pembuat keputusan menempatkan nilai yang amat tinggi pada informasi
sehingga mereka sering kali melanggar hak privasi seseorang untuk
mendapatkannya. Para peneliti pemasaran sering kali ditemukan menyelidiki
sampah orang lain untuk mempelajari produk apa yang mereka beli, dan pejabat
pemerintah sering kali menempatkan monitor di toilet untuk mengumpulkan
statistic lalu lintas yang akan digunakan untuk menjustifikasi perluasan
fasilitas tersebut.
Hal ini
merupakan contoh dari pengintaian yang tidak menggunakan computer masyarakat
umum sadar bahwa kompter dapat digunakan untuk tujuan ini, namun mungkin tidak
sadar akan kemudahan di mana data pribadi dapat diakses, khususnya dengan
menggunakan internert. Jika anda tahu
bagaimana cara melakukan proses pencarian dan mau membayar sejumlah biaya
seiring proses tersebut, anda dapat mendapatkan informasi pribadi dan finasial
apa saja mengenai warga Negara sipil.
Hak untuk Mendapatkan Keakuratan
Computer
memungkinkan tingkat keakuratan yang tidak dapat dicapai dengan sistem
nonkomputer. Potensi ini memang tersedia. Namun tidak selalu didapatkan,
beberapa sistem berbasis computer berisikan lebih banyak kesalahan dari pada
yang diberikan sistem manual.
Hak Kepemilikan
Di sini yang
dibahs adalah hak kepemilikan intelektual, biasanya dalam bentuk program
computer. Vendor peranti lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan
intelektual melalui undang undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan
lisensi, hingga tahun 1980 –an, peranti
lunak tidak melindungi oleh hak cipta atau hukum paten, sekarang, keduanya
perlindungan yang kuat di Negara-negara di mana hukum ini diterapkan, di mana
suatu perlindungan yang kuat di Negara-negara di mana hukum ini diterapkan, di
mana suatu tiruan yang sempurna akan versi
yang asli tidak harus diperoleh untuk mendapatkan pengakuan perlindungan hak
cipta ini.
Hak Mendapatkan Akses
Sebelum
diperkenalkannya basis data yang terkomputerasi, kebanyakan informasi tersedia
untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang
disimpatn di perpustakaan. Informasi ini berisikan berita, hasil penelitian
ilmiah, statisti pemerintah, dan lain-lain. Sekarang, kebanyakan informasi ini
telah dikonversikan ke basis data komersial, sehingga membuat ketersediaanya
untuk masyarakat berkurang. Untuk mengakses informasi ini, seseorang harus
memiliki peranti keras dan peranti lunak computer yang diharuskan dan membayar
biaya akses. Mengingat computer dapat mengakses data dari penyimpanan lebih
cepat dan lebih mudah dibandingkan jenis teknologi lain, ironis bahwa hak
mendapatkan akses menjadi isu etika era modern.
F. AUDIT
INFORMASI
Saat menyususn etika
penggunaan computer, sata kelompok dapat memegang peranan yang amat penting.
Mereka adalah para auditor internal. Perusahaan dengan semua ukuran
mengandalkan auditor eksternal dari luar orangisasi untuk memverifikasi
keakuratan cacatan akuntansi.
Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang
berfungsi sebagai auditor internal, yang melaksanakan analisis yang sama
seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas.
Beberapa auditor eksternal juga melaksanakan beberapa jenis audit internal dan
mengawasi pekerjaan para auditor internal, namun setelah peristiwa enron praktik ini tidak berlajut. Praktik ini
merupakan salah satu kegagalan Arthur Andersen.
![]() |
Figure 10.3
Posisi audit internal dalam
organisasi
Dengan enron.
Badan pengawas pasar modal telah menerapkan pembatasan-pembatasan pada jumlah
audit internal yang dapat dilakukan oleh auditor eksternal. Hal ini juga
merupakan salah satu kegagalan Arthur Andersen dengen enron.
Pentingnya Objektivitas
Hak unik yang
ditawarkan oleh auditor internal adalah objektivitas. Meraka beroperasi secara
independen terhadap unit-unit bisnis peruahaan dan tidak memilik hubungan
dengan individu atau kelompok lain di dalam perusahaan keterlibatan mereka
satu-satuanya adalah dengan dewan komisaris, CEO,CFO.
Agar para
auditor dapat menjaga objektivitas, meraka harus menyatakan bahwa mereka tidak
menginginkan tanggung jawab operasional sistem yang mereka bant kembangkan.
Mereka hanya bekerja dengan kapasitas
sebagai penasihat. Mereka membauat rekomendasi untuk menjamen, dan
manajemen memutuskan apakah mereka akan menerapkan rekomendasi-rekomendasi
tersebut.
Jenis Aktivitas Audit
Terdapat empat
jenis dasar aktivitas audit internal: finasial, operasional, beriringan, dan
desain sistem pengendalian internal.
·
Efesiensi. Apakah operasional sistem tersebut dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga mencapai produktivitas yang terbesar dari sumber daya yang
tersedia
·
Kepatuhan dengan kebijakan perusahaan. Apakah sistem tersebut
memungkinkan perusahaan tersebut untuk mencapai tujuannya atau memecahkan
masalahanya dengan cara yang disarankan.
G. MENERAPKAN
ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
Bagaimakah
budaya etika dicapai dalalm sebuah perusahaan? Perusahaan tersebut tida harus
mengusahakan semua pekerjaan sendiri. bantuan dalam bentuk kode etik dan
program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut.
Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program
etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau
disesuaikan dengan perusahaan lain.
Kode Etik
Association for
Computing Machinery yand didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah organisasi
computer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik dan
perilaku professional yang diharapkan
diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain
itu kode etik dan praktik professional rekayasa peranti lunak dibuat dengan tujuan agar bertindak sebagai
panduan untuk mengajarkan dan mempraktikkan rekayasa peranti luank, yaitu
penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalalm pengambangan peranti lunak.
Kode Etik dan
Perilakku Professional ACM,bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi pada
tahun 1992 dan berisikan keharusan yang merupakan pernyataan tanggung jawab
pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian, antara lain:
1.
Keharusan moral umum, keharusan ini
berkenaan dengan perilaku moral dan isu-isu yang pada saat ini
mendapatkan perhatian hukum
2.
Tanggung jawab professional yang lebih spesifik. Hal ini berkenaan
dengan dimensi-dimensi kinerja professional. Isu moral sperti berlaku jujur
dalam melakukan evaluasi dan menghargai komitmen dibahs di sini. Isu hukum dan
tanggung jawab sosial untuk berkontribusi terhdap pemahaman umum mengenai
computer juga dibahas.
3.
Keharusan kepemimpinan organisasi. Sebagai pemimpin, anggota ACM
memiliki tanggung jawab untuk mendukung penggunaan sah sumber daya computer
mestimulasi orang lain di organisasi untuk memnuhi tanggung jawab sosial,
memungkinkan pihak lain di dalam oraganisasi mendapatkan manfaat dari computer, serta melindungi kepentingan
para pengguna
4.
Kepatuhan terhadap kode. Di sini, anggota ACM harus mengindikasikan
dukungan untuk kode etik
Kode Etik dan Praktif Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode ini
mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada
sistem informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:
1.
Masyarakat
2.
Klien dan atasan
3.
Produk
4.
Penilaian
5.
Manajemen
6.
Profesi
7.
Kolega
8.
Diri sendiri
Lima dari hal di
atas berkaitan dengan tanggung jawab di mana ahli tersebut menjadi bagian dua
hal berkaitan dengan kinerja professional, dan satu hal mengacu pada
peningkatan diri sendiri.
H. ETIKA
DAN CIO
Kebutuhan untuk
mengembalikan integritas ke dalam dunia bisnis amerika tidak pernah menjadi
lebih besar. Sejak tahun 2002, para CEO dan CFO
diharuskan oleh hukum untuk menandatangani keakurantan laporan keuangan
mereka, persyaratan ini meletakkan tanggung jawab di bahu para eksekutif serta
unit pelayanan informasi perusahaan dan unit pelayanan informasi yang berkenaan
dengan bisnis untuk memberikan informasi financial yang dibutuhkan kepada para
eksekutif.
Pelayanan
informasi hanyalah merupakan satu unit di dalam struktur organisasi. Namun
berada pada posisi kunci yang memiliki pengaruh terbesar dalam memenubi
tuntutan pemerintah maupun masyarakat akan pelaporan keuangan yang akurat.
Terlebih lagi, sebagai seorang eksekutif yang memiliki tanggung jawab terhdap
informasi penuh waktu, CIO merupakan orang yang tepat untuk memimpin
upaya-upaya untuk memenuhi tujuan pelaporan ini. CIO dapat memenuhi ekspektasi
pelaporan keuangan denga cara mengikuit program yang mencakup hal-hal berikut:
·
Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman
prinsip-prinsip akuntansi. CIO sudah sejak lama diharapkan untuk memahami
prinsip-prinsip bisnis dan operasional bisnis. Sekrang CIO dihrapkan untuk
lebih memahami sistem akuntansi
·
Mempelajari sistem informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan
mengambil tindakan perbaikan. CIO harus memulai proyek untuk mengulas sistem
pemrosesan transaksi dan sistem informasi wilayah bisnis untuk menjaga agar
sistem tersebut beroperasi dengan efektivitas maksimum. Para pemimpin proyek
harus memberikan laporan penemuan mereka kepada CIO, komite pengawas MIS, dan
komite eksekutif.
·
Mendiidik eksekutif perushaan mengenai sistem-sistem keuangan. Sesi
formal harus dijadwalkan dengan para eksekutif perushaan, khususnya CEO dan CFO
dan anggota komite eksekutif hang
lain,untuk mengkasi sistem keuangan, pemrosesan transaksi, informasi keuangan,
dan informasi eksekuti, salah satu cara untuk menerapkan pendidikan
berkelanjutan adalah dengan memastikan manajer keuangan sangat terwakili dalam
komite pengawas MIS, dengan demikian, mereka akan aktif berpatisifatisi di
semua proyek sistemyang berhubungan dengan informasi keuangan.
·
Mengintegrasikan ke dalam sistem inforamsi alarm yang memperingatkan
eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian. Sistem inforamsi
eksekutif dan sistem informasi keuangan harus dipelajari dengan tujuan untuk
mengevaluasi kapabilitas sistem tersebut untuk memperingatkan eksekutif akan
adanya indicator bahwa beberapa aktivitas telah melampaui batas. Banyak
perusahaan telah mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan yang merupakan hal
penting bagi ukur yang amat baik untuk dimonitor sistem tersebut secara harian.
·
Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan
kepada elemen lingkuangan.CIO harus bekerja dengan department, hubungan
pemengan saham untuk mengidentifikasi informasi yang harus dimasukkan ke dalam
laporan pemegang saham dan informasi yang harus dipresentasikan di dalam pertemuan pemegang saham. Sistem
harus dicanangkan untuk menghasilkan informasi ini, dan CIO harus
diikutsertakan dalam program pertemuan pemegang saham untuk menjelaskan sistem
pelaporan keuangan perusahaan serta menjawab berbagai pertanyaan.
·
Mengendalikan dengan ketat keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya
informasi.
Seorang CIO harus rajin
dalam memonitor pengeluaran sumber daya informasi. Sistem pelaporan harus
melibatkan semua tingkatan manajemen pelayanan informasi dan semua unit usaha
dalam (1) menjustifikasi pengeluaran untuk peranti keras dan peranti lunak dan
sumber daya informasi lain yang harus dimasukkan dalam anggran operasional. Dan
(2) pengelolaan dan setelah disetujui.
Dengan mengikuti
program seperti ini, CIO dapat menjadi mercusuar integritas informs di dalam
perusahaan.
I. PENGARUH
SARBANES-OXLEY
Jika dahulu
sebelum tahun 2002 tidak ada alas an yang kuat mengapa CIP harus menjadi
mercusur integeritas formal di dalam perusahaan, sekarang alasan itu sudah ada.
Untuk merespons skandal keuangan perusahaan di enron, world com, healthsouth,
dan tyco, kongres amerika serikat
mengeluarkan undang-undang Sarbanes oxley. Proposal undang-undang ini
disetujui oleh DPR 423-3 dan senat 99-0, dan disahkan oleh perusahaan bush pada 30 juli2002. Tujuan
dari Sarbanes –oxley yang dikenal sebagi
SOX, adalah untuk melindungi para investor dengan cara membuat para eksekutif
perusahaan bertanggung jawab secara pribadi atas inforamsi keuangan yang
diberikan ke lingkungan perusahaan
khususnya pemegang saham dan komunitas keuangan.
SOX terdiri dari
10 pasal utama, 2 diantarany secara langsung memengaruhi unit pelayanan
informasi perusahaan:
·
CEO dan CFO harus menandatangani laporan keuangan
·
Perusahan-perusahaan Amerika serikat disyaratkan untuk memiliki unti
audi internal
Jika CEO dan CFO harus
menandatangani keuangan perusahaan, maka CIO dan pelayanan informasi harus
memberikan informasi keuangan yang memiliki empat dimensi informais yang teleha
diidentifikasi di Bab 2-relevansi, keakuratan, ketepatan waktu, dan
kelengkapan, dan jika semua perusahaan harus memiliki staf auditor internal,
mereka harus diwakili dalam menysusun semua sistem informs, bukan hanya sistem
keuangan.
SOX4
Ketetapan SOX
yang memberikan dampak terbesr pada TI adalah bagian 404, yang membahas tentang
penilaian manajemen mengenai pengendalian keuangan. Bagian ini mensyaratkan
bahwa harus terdapat suatu bentuk pengendalian internal terhadap pelaporan
keuangan . pengendalaian keuangan telah diabahas pada Bab 9. Di sini akan
dibahas mengenai pengendalian keamanan. Kebutuhan pengendalian semacam ini
dalam model sistem informasi keugnan di bab 8 dikenal dengan memasukkan
subsistem pengendalian sebagai salah satu subsistem output.
Agar memenuhi
persyaratan pengendalian yang diwajibkan oleh SOX, seorang CIO harus menjaga
agar pengendalian seperti ini berada di dalam sistem selam proses perancangan
sistem,aktivitas perancangan harus mencakup:
1.
Identifikasi sistem yang memainkan peranan dalam pelaporan keugangan
2.
Identifiakasi risiko yang dihadapi sistem ini
3.
Mendesain pengendalian yang mengatasi resiko in
4.
Mendokumentasikan dan menguji pengendalian tersebut
5.
Memonitor efektivitas pengendalian seiring waktu
6.
Memperbaharui pengendalian sebagaimana dilakukan
CIO harus
memastikan agar CEO, dan CFO dan para eksekutif lain memahami pengendalian
tersebut dan memberitahu mereka mengenai perkembangan pengendalian melalui
penggunaan mekanisme pelaporan komite pengawas MIS.
SOX9
Ketetapan SOX
lain yang memengaruhi pelayanan informasi adalah bagian 409, yang membahas
mengenai pengungkapan secara real time, ini berarti bahwa perusahaan tersebut
harus mampu melaporkan perubahan langsung.
Untuk melakukan ini, sistem informasi harus memiliki fitur input online
dan subsistem output harus mampu untuk melaporkan perubahan dalam kondisi
keuangan perusahaan. Ketetapan lain dari 409 menyebutkan hawa perusahaan
disyaratkan untuk menyimpan kertas-kertas salinan tinjauan audit selam 5 tahun.
Ini termasuk catatan elektronik.
SOX DAN COBIT
Pada bab 9 COBIT disebut organisasi industry yang
dapat memberikan standar keamanan untuk sumber daya informasi perusahaan.
Organsisasi yang sama dapat memberikan bantuan kepada perusahaan utnuk
menangani tanggung jawab SOX. Standar COBIT amat selaras dengan ekspektasi SOX.
Karena COBIT memiliki lebih dari 47.000 anggota di seluruh dunia, standar
pelaoporang keuangannya dapat memberikan damppak global.
Meletakkan Sarbanes –Oxley pada tempatnya
Di awal bab ini, telah
dikatakan bahwa pendekatan persfektif diambil untuk menggambarkan SIM-ini hal
ini digambarkan sebagaimana seharusnya SIM harus dipraktifkkan.
Sarbanes-Oxley merupakan slaah satu
argument yang baik untuk pendektan seperti ini. Perusahaan dan CIO yang
menerapkan MIS sebagaiaman yang digambarkan seharusnya tidak menghadapi
kesulitan untuk memenuhi persyaratan SOX. Dengan kata lain, SOX mengharapakan
eksekutif, sistem keuangan,, dan TI untuk bekerja sebagaimana mereka seharusnya
bejerja –yaitu secara etis.
BAB III
KESIMPULAN
Cakupan perspektif menentukan bagaimana MIS
sebaiknya dikembangkan dan digunakan di dalam suatu perusahaan. Jelas ini
merupakan pendekatan yang lebih baik untuk menampilkan materi kepada mahasiswa
perguruan tinggi yang memasuki dunia bisnis dibandingkan dengan memberikan
cakupan deskriptif yang menjelaskan bagaimana hal-hal yang sedang dilaksanakan.
Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku
yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan
seperangkat aturan.
Etika
Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau
teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat.
Hukum
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang
ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek
atau warga negaranya.
ALASAN
PENTINGNYA ETIKA KOMPUTER
·
Nilai
pemrograman yang tidak tampak adalah perintah runtin yang dikodekan programer
ke dalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna..
·
Perhitungan
rumit yang tidak tampak berbentuk program yang sangat untuk sehingga pengguna
tidak dapat memahaminya.
·
Penyalahgunaan
yang tak tampak mencakup tindakan yang disengaja yang melintasi batasan hukum
maupun etis.
Hak Sosial dan Komputer
Masyarakat tidak hanya
mengharapkan pemerintah dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis,
namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer.
Hak Privasi
Hakim mahkamah
Agung Amerika Serikat, Louis Brandeis dikenal karena merpekenalkan hak agar
dibiarkan sendiri. mason merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal, yang
pertama adalah meningkatnya kemampuan computer untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata. Yang
kedua adalah meninkatnya nilai informasi dalam proses pengambilan keputusan..
Hak untuk Mendapatkan
Keakuratan
Computer
memungkinkan tingkat keakuratan yang tidak dapat dicapai dengan sistem
nonkomputer. Potensi ini memang tersedia. Namun tidak selalu didapatkan,
beberapa sistem berbasis computer berisikan lebih banyak kesalahan dari pada
yang diberikan sistem manual.
Hak Kepemilikan
Di sini yang
dibahs adalah hak kepemilikan intelektual, biasanya dalam bentuk program
computer. Vendor peranti lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan
intelektual melalui undang undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi
Hak Mendapatkan Akses
Sebelum
diperkenalkannya basis data yang terkomputerasi, kebanyakan informasi tersedia
untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang
disimpatn di perpustakaan. Informasi ini berisikan berita, hasil penelitian
ilmiah, statisti pemerintah, dan lain-lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Mcloed, Raymod.schell,
George.2007.Management Information System.Salemba empat: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar