Senin, 19 Mei 2014

BAB VIII tentang Informasi dalam Praktik



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(INFORMASI DALAM PRAKTIK)

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

FRENGKY SITOMPUL                       7113142016
JUNIARTI MANALU                          7113142028
MARTINA PURBA                              7113142033
MASTIKA SINAGA                             7113142034
RANIDA SINAGA                                7113142045
                 

 
JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014



KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnyaa sehingga tugas penulisan makalah mini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen  ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
             Penulisan makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen  ini tak lain dan tak bukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah yang bersangkutan, selain untuk mempertegas bahwa di era ini pembelajaran dipusatkan pada mahasiswa (student central learning).
             Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada pihak-pihak yang memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis sehingga makalah mini ini dapat terselesaikan.
             Penulis menyadari banyak kesalahan yang terjadi disana sini sehingga penulis berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya untuk perbaikan dimasa-masa yang akan datang.

Medan,     Mei  2014


Penulis




 DAFTAR ISI
                                                                                                                                 Hal
Kata Pengantar...................................................................                      i
Daftar Isi.............................................................................                      ii

BAB I
PENDAHULUAN..............................................................                      1

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................                      2
 A. Informasi Sebagai Penentu Keberhasilan......................                         2
 B. Sistem Pemrosesan Transaksi.........................................                      2
 C. Sistem Informasi Organisasi………..…………………..                     5
 D. Manajemen Hubungan Pelangan..…….………………..                     9
 E. Data Warehousing..……………………………………..                 10
                F. Penyampaian Informasi……….………..………………..                 12
                G. Olap………………….……………..…………………..               12
    H. Data Mining……………………………………………..               13
             

  BAB III
              KESIMPULAN ....................................................................              14

DAFTAR PUSTAKA........................................................ .                15

 

BAB I
PENDAHULUAN
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas peting saja, yang di sebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor - CSF), yang memiliki pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari - hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem - sisten lain di dalam perusahaan. sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi.
Sistem informasi lainnya di dalam perusahaan di maksudkan untuk mendukung unit - unit organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran, sistem informasi budaya manusia, sistem informasi manufaktur, dan sitem informasi keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan informasi dari masing - masing area bisnis tersebut, dan sistem informasi eksekutif mengakui adanya kebutuhan - kebutuhan informasi yang unik dari pada pengguna di tingkat atas organisasi.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini telah menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer-manajemen hubungan pelanggan atau costumer relationship management (CRM). Data warehouse lama-kelamaan terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING PENENTU KEBERHASILAN
Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau faktor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi. Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai contoh, dalam industri kendaraan bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien dan pengendalian biaya produksi yang ketat. Dalam industri asuransi, CSF diidentifikasikan sebagai pengembangan personel manajemen agen, pengendalian personel administrasi dan inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun 1960-an semuanya diyakini sebagai CSF.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka telah mencapainya.
B.     SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI
Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data processing -EDP) dan sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat ini kurang populer. Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memeliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.
Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo kepada pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan data dalam laporan keuangan tahunan kepada para pemegang saham dan pemilik.
Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi. Perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa kepada para pelanggannya. Kita akan menyebut sistem seperti ini sebagai suatu sistem distribusi (distribution system). Sistem distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi - organisasi jasa seperti united way dan rumah sakit serta pada badan - badan pemerintahan seperti militer dan perpajakan. semua organisasi, dalam satu bentuk dan lainnya bergerak dalam bidang bisnis distribusi.
Tinjauan Sistem
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label "Sistem distribusi" yang berada ditengah. Unsur - unsur lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak - kotak dan dihubungkan ke sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.
 



Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan - laporan akuntansi standar. Semua kecuali dua arus data seperti gambar di atas terdiri atas sumber - sumber daya daya maya (virtual).
Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi
1)       Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
·         Sistem entri pesanan (order entry system)  memasukkan pesanan pelanggan ke dalam sistem.
·         Sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan.
·         Sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan
·         Sistem piutang dagang (account receivable system) penagihan uang dari pelanggan.
2)       Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
·         Sistem Pembelian (Purchasing system) menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.
·         Sistem Penerimaan (Receiving system) menerima persediaan.
·         Sistem Utang Dagang (Account Payable system) melakukan pembayaran
3)       Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
·         Sistem Buku Besar (General Ledger System) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambaran keuangan perusahaan secara gabungan.
·         Buku Besar (General Ledger) adalah file yang memuat data akuntansi yang telah digabungkan
·         Sistem Memperbaharui buku besar (Updated general ledger system) membukukan catatan-catatan yang mendeskripsikan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku besar
·         Sistem Pembuatan laporan Manajemen (Prepare Management report system) menggunakan isi buku besar untuk pembuatan neraca dan laporan laba rugi serta laporan lainnya.
Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam  Perspektif
Sistem ini mengambil bentuk basis data yang mendokumentasikan semua hal yang penting dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan lingkungan.
  1. SISTEM INFORMASI ORGANISASI
Area-area bisnis perusahaan keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, manufaktur, dan pemasaran menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan transaksi, ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sistem informasi dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi lainnya yang telah diimplementasikan di banyak perusahaan-sistem informasi eksekutif.
Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi (organizational information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu dari organisasi.
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System – MKIS) memberikan informasi yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Subsistem Output. Setiap subsism output memberikan informasi mengenai unsur-unsur penting di dalam bauran pemasaran.  Bauran Pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat unsur utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapat keuntungan. Subsistem Produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai produk-produk perusahaan.  Subsistem promosi (promotion subsystem) memberikan informasi mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan. Subsistem Harga (Price subsystem) membantu manajer meengambil keputusan harga. Selain itu, masih terdapat subsistem kelima, subsistem bauran integrasi (integrated mix subsystem). Yang memungkinkan para manajer mengembangkan strategi  yang mempertimbangkan pengaruh gabungan dari unsur-unsur di atas. Satu contoh dari informasi yang diberikan  oleh subsistem bauran terintegrasi adalah ramalan penjualan, yang memperhitungkan interaksi dariseluruh unsur.
Masing-masing subsistem output terdiri atas program-program yang terdapat di dalam koleksi peranti lunak. Program-program ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi dalam bentuk laporan-laporan berkala dan khusus. Hasil dari simulasi matematis, komuniksi elektronik, dan saran sistem berbasis pengetahuan. Pengguna meliputi manajer-manajer perusahaan yang memiliki kepentingan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Basis Data : Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis data dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.
Subsistem Input : sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan data dari sumber-sumber internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data. Kita telah mengamati pengumpulan data ini dalam pembahasan mengenai sistem diatribusi. Subsistem riset pemasaran (marketing research subsystem) juga mengumpulkan data internal dan lingkungan dengan melakukan studi-studi khusus. Subsistem Inteligensi Pemasaran (marketing intelligence subsystem) mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan perusahaan dan unsur-unsur lain yang dapt mempengaruhi operasi pemasaran.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
            Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan. Dengan menggunakan format  yang sama seperti MKIA. Sistem pemrosesan transaksi memberikan data input, sama seperti subsistem riset sumber daya manusia yang melakukan studi-studi khusus dan subsistem intelegensi sumber daya manusia yang mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
            Masing-masing subsistem output dari HRIA akan menangani aspek-aspek tertentu dari manajemen SDM: Perencanaan, rekrutmen, penglolaan tenaaga kerja, kompensasi karyawan, memberikan tunjangan kepada karyawan, dan membuat banyak laporan SDM yang diminta oleh lingkungan, terutama badan-badan pemerintah. Ini adalah cara bagaimana subsistem output iklan ditentukan-mereka mencerminkan area-area kepentingan utama bagi para penggunanya.
Sistem Informasi Manufaktur
           Sistem informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) memberikan informasi kepada kepada seluruh manaje perusahaan yang  berkaitan dengan operasi manfuaktru perusahaan. Sebagaimana diilustrasikan sistem informasi manufaktur, dengan mengunakan format yang sama seperti HRIA dan MKIA. Subsistem rekayasa industry terdiri atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para tekhnisi industry (industrial engineering –IE) yang melakukan studi atas operasi manufaktur untuk memastikan keefesiensiannya. Empat subsistem output memberikan laporan atas subjek-subjek yang sangat besar kepentingannya dalam manufacturing-produksi, persediaan, mutu, dan biaya.
Sistem Informasi Keuangan
            Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System) memeberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Dalam menggunakan format yang sama seperti sistem informasi untuk area-area bisnis yang lain. subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk menjaga integritas sistem perusahaan. Aktivitas-aktivitas output sering meliputi peramalan tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan mengendalikan keuangan perusahaan.                                                
Sistem Informasi Eksekutif
Rounded Rectangle: Model EIS





Ke stasiun kerja 						ke stasiun kerja
Eksekutif yang lain 						Eksekutif yang lain
            Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS).
Parallelogram: Permintaan
Informasi


           
 















            EIA perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung melalui jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri dari atas sebuah komuter pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpan basis data eksekutif. Basis data ini dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan. Eksekutif akan memasukkan permintaan informasi untuk mengeluarkan tampilan informasi format awal atau untuk menjalankan pemrosesan dalam jumlah minimum. Laporan format awal ini bertindak sebagai “dashboard” bagi eksekutif untuk memonitor faktor-faktor penting penentu keberhasilan organisasi.
            Model EIS juga menunjukkan komposisi komputer pusat yang berhubungan dengan EIS. Data dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber-sumber eksternal, dan berita-berita  penjelasan akan peristiwa-peristiwa  terbaru akan dapat dimasukkan oleh anggota staf dengan mempergunakan stasiun kerja mereka masing-masing. Selain basis data korporat. EIS meliputi kotak surat elektronik para eksekutif  dan koleksi pranti lunak yang menghasilkan informasi eksekutif.
            Meskipus sudah menjadi pendapat umum bahwa para eksekutif lebih menyukai ringkasan informasi, terdapat beberapa pengecualian. Beberapa eksekutif lebih menyukai detail. Para perancang EIS membuat sistem secara fleksibel sehingga ia akan dapat memenuhi keinginan semua eksekutif, apa pun itu. Salah satu pendekatan adalah dengan memberikan kemampuan drill-down (perincian). Dengan pendekatan ini,  eksekutif dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan kemudian secara berurutan menampilkan detail dari tingkat yang lebih rendah. Drill-down ini akan terus dilakukan sampai eksekutif merasa puas bahwa mereka telah mendapatkan jumlah detail sesuai dengan kebutuhan.
  1. MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
            Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan.

  1. DATA WAREHOUSING
Karakteristik Data Warehouse
Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
·         Kapasitas penyimpanan sangat besar
·         Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga tetap paling mutakhir dengan memperbarui catatan-catatan yang sudah ada dengan informasi yang baru
·         Data dapat diambil dengan mudah
·         Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari
Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar dan memegang demikian adanya. Bahkan pada kenyataannya, tantangannya begitu besar sehingga beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana- mengimplementasikan data warehouse dengan cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan ini, akan digunakan istilah data mart (toko data) untuk menguraikan subjek. Data mart adalah suatu basis data yang berisi data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
Sistem Data Warehousing
            Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna.
            Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transaksi, namun tambahan data dapat diperoleh dari sumber-sumber lain, baik itu internal maupun lingkungan. Ketika data diidentifikasi memiliki nilai potensial dalam pengambilan keputusan, maka data tersebut akan ditambahkan ke data warehouse.
            Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi, dan pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETL, proses ekstraksi (extraction) menggabungkan data dari berbagai macam sumber; proses transformasi (transformation) membersihkan data, menempatkannya dalam suatu format terstandar, dan membuat ringkasan. Data akan disimpan dalam format rinci maupun ringkas guna memberikan fleksibilitas maksimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan informasi dari para pengguna. Proses pemuatan (loading) melibatkan entri data ke dalam tempat penyimpanan data warehouse.
            Berikut adalah diagram model sistem data warehousing :

 










 

Legenda :
Arus data                   
Arus informasi
Arus kendali

Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse
Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam satu lokais, yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data pengidentifikasi (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan) dan data kuantitatif (seperti penjualan bulan ini). Dalam tempat penyimpanan data warehouse, terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalm tabel-tabel terpisah. Tabel data akan digabung untuk menghasil suatu paket informasi.
Tabel Dimensi, data pengidentifikasi dan deskriptif akan disimpan dalam tabel dimensi (dimension tabels)
Tabel Fakta, tabel-tabel terpisah yang disebut tabel fakta (fact tables) berisi ukuran-ukuran kuantitatif sebuah entitas, objek atau aktivitas.
Paket Informasi (information package), mengidentifikasi semua dimensi yang akan digunakan dalam analisis aktivitas tertentu.
Skema Bintang, karena memiliki kemiripan dengan pola sebuah bintang, maka struktur ini disebut skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya informasi seperti ;
·         Unit penjualan aktual menurut kode pos pada satu bulan tertentu
·         Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua kuartal terakhir.
·         Penjualana produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan samapai dengan saat ini

  1. PENYAMPAIAN INFORMASI
Untuk terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem penyampaian informasi, yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi, dan menjadikan informasi tersebut bagi para pengguna.
·        Drill down-proses melakukan navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkatan rincian
·        Roll up-memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian meringkas rincian-rincian tersebut menjadi tingkat yang lebih tinggi.
·        Drill across-dengan cepat bergerak dari satu hirarki data ke hirarki yang lainnya.
·        Drill through-berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang terinci.
  1. OLAP
On-line analytical processing (OLAP) memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka Web dan dengan cepat menghasilkan informasi dalam berbagai bentuk termasuk grafik.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional.
  1. DATA MINING
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui pengguna. Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari emas di aliran sungai pegunungan. Data mining membantu pengguna dengan menemukan hubungan dan menyajikannya dengan cara yang dapat dipahami sehingga hubungan tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining: verifikasi hipotesis (hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
►   Hypothesis verification dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data saling terhubung.
  1. Proses pengambilan akan dipandu sepenuhnya oleh pengguna
  2. Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan data.
  3. Cara tradisional untuk melakukan query atas suatu database.
►   Knowledge discovery sistem data warehouse menganalisa tempat penyimpanan data warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama.


 BAB III
KESIMPULAN
Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun di luar perusahaan.
Subsistem-subsistem utama dari sistem distribusi, yaitu:
1)       Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan
2)       Sistem yang memesan persediaan pengganti
3)       Sistem yang menjalankan proses buku besar
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan. Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini. Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional.
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui pengguna. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining: verifikasi hipotesis (hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).

DAFTAR PUSTAKA
Mcleod,Raymod.schell,George.2007.Management InformationSystem.SalembaEmpat:Jakarta



                                                                             
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar